BEGO
“Sorry yaa kita telat”
Kata Ayanna saat sampai di meja yang sudah lebih dulu di tempati laskar dan Leo, ia mendudukkan dirinya pada sofa di samping laskar, begitu juga dengan Tania dan Luna yang sudah mengambil posisi duduk di hadapannya
Laskar menatap tajam pada Tania
“Kenapa telat?”
“Nahkann kena gue” Batin Tania
“Ehh anuu, nihhh si monyet dandan lama banget”
Kata Tania sambil menyenggol Luna yang ada di sampingnya
“Telat bentar doang Lo lebay banget dehh. Lo pikir make up 5mnt kelar? Cowok tau apa soal makeup?”
Jawab Luna yang sedikit kesal
“Yaa terserah Lo dehh”
Jawab laskar yang malas melanjutkan perdebatan ini, ia tau betul jika sudah menyinggung tentang masalah makeup maka tidak akan ada ujungnya.
“Dihh gak jelas Lo”
Kata Luna sambil memutar bola matanya
“Duhhhh baru juga nyampe, kenapa pada ribut sih? Gak enak lah suasanya jadi kaku gini, lagian kan Lo yang ngajakin kita ke sini masa Lo yang betean, gimana sih”
Kata Tania berusaha menenangkan Luna
Luna yang tengah menyenderkan badannya pada sofa menyilangkan tangannya
“Tuhh si laskar nyebelin”
Ia menunjuk laskar dengan dagunya
“Dihh kok gue” Protes laskar
“Ya emang Lo yang nyebelin”
Dengan cepat Luna membalas perkataan laskar dengan menyolot
Baru saja laskar ingin membalas perkataan Luna namun Ayanna dengan cepat menahan laskar
“Karr udahhh jangan di lanjutin”
Bisik Aya yang tengah memegang lengan laskar memberi kode agar tidak meneruskan perdebatan mereka, laskar pun menurut dan mengabaikan Luna yang tengah marah dengannya
“Relax Broo, baru juga sampe udah ribut aja lo berdua”
Kata Leo sambil menuangkan minuman ke dalam gelas
“Nihh”
Leo memberikan gelas itu kepada laskar dan teman-teman yang lain
“Minum dulu lahh biar adem tu otak sama hati Lo pada”
Kata Leo sambil menatap ke arah teman-temannya, merekapun mengambil minuman yang diberikan oleh Leo terkecuali Luna, ia masih dalam posisi yang sama dan tidak mau menoleh ke arah laskar
“Lunn udah kali, Baikan sana sama laskar”
Bujuk Ayanna agar Luna mau berbaikan dengan laskar
“Dia dulu yang minta maaf baru gue maafin”
Kata Luna sambil menoleh ke arah laskar
“Apa Lo bilang?”
Mendengar itu tentu saja membuat laskar kesal, ia menoleh ke arah Luna, tatapan matanya tajam
Melihat akan adanya terjadi keributan, Ayanna segera membujuk laskar untuk mengikuti kemauan Luna, hanya dengan cara ini mereka cepat berbaikan
Ayanna mencubit pinggang laskar
“Cepetan minta maaf”
Bisik Aya pada laskar
“Gue gak salah yya, ngapain gue minta maaf?”
Kata laskra yang ikutan berbisik pada Ayanna
“Yaudah sihh ikutin aja kalo Lo mau masalah ini ceper kelarr, gue pusing liat Lo berdua ribut. Lo berdua kalo ribut kayak kucing sama anjing tau gak”
Masih berbisik dengan laskar kini nada bicara Aya sedikit menekan
Laskar menghela nafasnya kasar
“Yaudah gue minta maaf”
Dengan berat hati ia meminta maaf pada Luna
Luna menoleh pada laskar, menatapnya diam, lalu tiba-tiba tertawa
“Hahaahhaaa anjirr Lo beneran ngalah sama gue? Gue kira Lo gak mau kalah debat sama gue”
Kata Luna yang masih tertawa
“Lo ngerjain gue?”
Tanya laskar yang mulai kesal
“Hahahaha iyaa, abisnya lo lebay banget anjirr”
Luna tertawa dengan rasa tak bersalah, Sedangkan teman-temannya yang melihat tingkah Luna hanya bisa menahan kesal
“Anak anjing”
Ucap laskar yang kesal dan frustasi dengan tingkah Luna
“Taekkk Lo gaje banget anjingg, gue kira beneran”
Kata Tania yang sudah kesal dengan Luna, rasanya ingin sekali ia Membuangnya ke tempat sampah”
“Gak jelas Lo setan”
Kata Leo yang jengkel dengan tingkah Luna
“Astagaa dosa apa gue punya temen modelan Lo pada”
Kata Aya sambil memijit pelipisnya
“Hehehe sorry, udah jangan pada marahin Luna dong”
Luna menunjukkan senyum sumringahnya
“Ehh Lo tau gak?”
Kata Luna yang langsung tiba-tiba mengubah topik pembicaraan
“Biasanya nih, kalo modelan pembukanya kayak gini pasti mau ngegibah kan Lo”
Kata Tania yang sudah hafal dengan tingkah sahabatnya itu
“Tau aja”
Kata Luna sambil mencolek dagu Tania. Ia yang merasa risih pun langsung menyingkirkan tangan luna dari wajahnya
“Ihh paan sih lo main colak colek aja, Lo pikir gue sabun colek”
Ucap Tania sambil mengusap dagunya pelan. Laskar, Ayanna dan Leo hanya memperhatikan mereka berdua.
Pergibahan mereka pun berlanjut, tak terasa waktu sudah menunjukan pukul 00.37 setelah satu jam lebih mengobrol mereka pun mulai merasa bosan.
Ayanna, Luna dan Tania sedang berada di dance floor, mereka sedang menari mengikuti alunan musik yang di mainkan oleh DJ.
Laskar dan Leo tidak ikut karena mereka tidak suka berdesak-desakan, apalagi mereka sangat tidak suka dengan wanita yang sengaja mendekatinya. Itu sebabnya Leo jarang berkencan, ia tidak suka dengan wanita yang caper dengan nya, menurut nya wanita yang caper itu menyebalkan. Berbeda dengan laskar, ia tidak pernah berpacaran, ada alasan tersendiri Mengapa ia tidak mau memiliki pacar, bukan karena ia tidak menyukai wanita tetapi sudah ada seseorang yang mengisi hatinya namun hanya ia pendam seorang diri.
Di dalam keramaian seseorang diam-diam berjalan ke arah Ayanna, perlahan mendekatinya hingga jarak pria itu dan Ayanna sangat dekat, pria itu tersenyum sambil memperhatikan Ayanna yang tidak menyadari keberadaannya. Perlahan pria itu memeluk Ayanna dari belakang
“Hai cantik” bisik pria itu.
Ayanna pun terkejut, segera ia membalikan badan dan mendorong tubuh pria itu agar menjauh dari nya
“Bangsat, lo jangan kurang ajar ya”
Kata Ayanna kesal
Pria itu sedikit memundurkan badannya lalu menatap Ayanna dan tersenyum
“Gue Jake”
Pria itu mengulurkan tangannya yg penuh dengan tatto
Ayanna melihat pria itu mengulurkan tangannya lalu menatap wajah pria itu
“Gak nanya”
Dengan santainya Ayanna pergi meninggalkan pria itu yang masih mengulurkan tangannya
Pria itu tertawa kecil, ia kembali menarik tangannya yang di abaikan oleh Ayanna
“Liat aja nanti”
Kata pria itu tersenyum sinis lalu pergi dari tempat itu.
“Ayanna?”
Tiba-tiba seorang gadis memanggil Ayanna saat ia ingin kembali menuju meja nya. Ayanna terdiam, ia bingung karena ia tidak mengenal gadis itu. Gadis itu berjalan menghampiri Ayanna.
“Lo Ayanna Gabriel kan? Anak IPS1? Gue Kirana anak IPA2, Lo gak inget?”
Dengan cepat Ayanna langsung mengingat siapa gadis itu
“Ohh iya iyaa, Lo Kirana Sylvia kan? inget gue. Astaga udah lama banget sorry ya, gue gak nyangka bakal ketemu Lo di sini”
“Hahaha iya, gue juga gak nyangka, awalnya gue ragu kalo itu Lo, tapi pas Lo lewat tadi gue beraniin aja buat nyapa Lo, ehh beneran Lo ternyata”
“Hahahaha iyaa. Ehh Lo apa kabar?”
“Gue baik kok, Lo kuliah dimana?”
“Gue di Neo, Lo dimana?”
“Kita tetanggaan dong, gue di Aecity Deket kampus Lo”
“Hah? Serius? Deket banget dong. Gila gue kangen banget sama lo apalagi pas kita bareng di OSIS”
“Hahaha iya gue juga, dulu seru banget kalo di inget-inget. Ehh kapan-kapan ayo jalan bareng kan udah lama kita gak ketemu.
“Ayokkk, mau kemana nih?”
“Hmm enaknya kemana ya? nanti gue chat Lo dehh enaknya kemana. Yya gue minta nomer Lo dong”
Kirana memberikan ponselnya, Ayanna mengambil ponsel itu dan menyimpan kontak nya.
“Udah nihh”
Aya memberikan kembali ponsel milik Kirana
“Ok nanti gue chat Lo ya”
Kata Kirana menerima ponselnya
“Iyaa. Ran gue balik duluan ya, byeee”
Kata Aya berjalan mundur melambaikan tangannya
“Iya, gue juga”
Kirana juga membalas lambaian tangan Aya dan pergi meninggalkan Ayanna
BRUKK...
Saat sedang berjalan mundur Aya tidak sengaja menabrak seseorang
“anjinnggg, lo kalo jalan liat-liat dong”
kata Aya marah sambil membalikkan badannya
Diyo mengendus kesal
“Kan Lo duluan yang....”
Diyo terdiam, ia mengerutkan alisnya saat melihat seseorang yang ada di hadapannya
“Lohh lo kan A......”
Blm selesai berbicara Ayanna lebih dulu memotong pembicaraan Diyo
“gak usah sksd, gue gak kenal sama lo” “Modus Lo gak mempan”
kata Aya angkuh, dengan sedikit sempoyongan Aya pergi meninggalkan Diyo yang hanya mematung seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar
“Wahhh gila tu cewek, dia yang salah gue yang di omelin. Mana di kira gue modusin dia lagi, pede bngt tu cewek”
kata Diyo yang mengomel sendiri
“Bisa-bisanya dia gak inget gue”
Gumamnya sambil memperhatikan Ayanna pergi meninggalkannya
Diyo melanjutkan langkahnya menuju meja bartender, sesampainya di sana ia langsung memesan segelas “Brandy” minuman beralkohol dengan kadar alkohol yang cukup tinggi. Dengan sigap bartender langsung menyajikan minuman yang diyo pesan.
Sudah 30menit berlalu. Beberapa gelas sudah ia habiskan kini Diyo hanya memutar-mutar sisa minuma di gelas yang ada di tanganya, ia diam sejenak.
“gak usah sksd, gue gak kenal sama lo” “Modus Lo gak mempan”
Diyo terawa kecil, wajah Ayanna dan kalimat itu masih terbayang-bayang di kepalanya.
“Ngapain gue mikirin dia” batinnya
Diyo tersadar dari lamunannya, ia menegak habis minuman yang tersisa di gelasnya.
Doyi mengambil ponsel di saku celananya, Ia melihat notifikasi di layar ponselnya, Yudha mengirimnya sebuah pesan, Diyo segera membalas pesan itu. setelah selesai membalas pesan dari Yudha, ia segera pergi meninggalkan tempat itu.
Diyo berjalan menuju parkiran mobil, kepalanya terasa cukup berat namun Diyo masih sanggup mengontrol dirinya untuk tetap tersadar. Saat sudah dekat dengan mobilnya, ia mendengar suara.
“Meoww pusss... Sini”
Suara seseorang dari dekat mobil Diyo
Diyo mencari sumber suara tersebut
“Meoww... Sini jangan takut aku gak jahat kok”
Diyo mendapati seorang gadis yang sedang berjongkok di samping kiri mobilnya. Diyo cukup terkejut karena gadis itu adalah Ayanna
“Kasian kaki kamu luka, pusss... Pusss... Ayo aku obatin biar gak sakit pusss...”
“Lo ngapain?”
Tanya Diyo keheranan
“Itu ada kucing di kolong mobil, kakinya luka jadi mau gue obatin tapi gak bisa ngambilnya”
Kata Ayanna yang masih berusaha meraih kucing itu Tampa melihat siapa yang bertanya.
Diyo yang penasaran pun ikut melihat di kolong mobilnya, ia menyalakan flash ponselnya dan melihat seekor kucing berwarna hitam putih tengah menjilati lukanya yang terlihat seperti luka bakar. Diyo berusaha mengambil kucing itu, karena tangan Diyo yang panjang dengan mudah Diyo meraih anak kucing itu.
“Meow meow meow”
Suara anak kucing itu saat Diyo berhasil mendapatkannya
“Nih kucingnya”
Diyo memberikan kucingnya kepada Ayanna
“Maka...sih”
Ayanna terdiam, ia sedikit terkejut saat melihat seseorang yang ada di hadapannya
“lo? Ngapain sih, Lo ngikutin gue?”
Tanya Ayanna menyolot
Diyo menaruh kedua tangan di pinggangnya dan menghela nafas kasar, ia merasa frustasi karena Ayanna terus menuduhnya mengikuti atau ingin memodusinya
“Lo punya sopan santun gak sih? Udah di tolongin bukannya bilang makasih malah nuduh gue sembarangan”
Ucap Diyo kesal
“Iya makasih. Lagian ngapain lo disini? Lo ngikutin gue kan?”
Ayanna menatap Diyo penuh curiga
“Sorry ya gak usah ke ge'eran, ngapain juga gue ngikutin Lo, ini mobil gue”
Kata Diyo yang ikut menyolot. Ayanna hanya terdiam menahan rasa malu
Diyo menyipitkan matanya, menatap Ayanna penuh curiga
“Lo beneran gak inget gue?”
“Maksud Lo?”
Ayanna mengerutkan keningnya
“Lo beneran gak inget apa pura-pura lupa?”
“Hah? Apaan sihhh, Lo siapa?”
Diyo hanya menatap Ayanna dan tersenyum kecil
“Minggu depan juga Lo tau gue siapa”
“Hah?”
Ayanna terlihat semakin kebingungan. Diyo tertawa kecil, ia tidak habis pikir dengan tingkah gadis yang ada di hadapannya.
Diyo berjalan satu langkah mendekati Ayanna memandang wajahnya
“Lo.. Lo mau ngapain?”
Ucap Aya gugup dan sedikit berjalan mundur
TLAKKKK...
Satu sentilan yang cukup keras berhasil lolos di kening Ayanna
“Awwww”
Ringis aya yang merasa kesakitan sambil memegangi keningnya yang memerah akibat ulah Diyo
“BEGO” ucap Diyo
“anjingg, lo gila ya? Sakit tau”
“Inget jangan telat”
Ucap Diyo lalu pergi meninggalkan Ayanna yang masih meringis menahan sakit di keningnya.
“Heh mau kemana Lo? Anjing. Awas aja kalo ketemu lagi”
Diyo tidak menanggapinya dan masuk ke dalam mobilnya
“DASAR COWOK SINTING”
Teriak Ayanna saat Diyo melajukan mobilnya, Diyo hanya tersenyum melihat Ayanna dari sepoin mobilnya.
“Sialan, orang gila. itu cowok siapa sih? Ngeselin banget sumpah”
“Meow meowww...”
Ayanna Samapi lupa dengan kucing yang ada di gendonganannya
“Oiyaa maaf ya aku lupa ada kamu, kasiannn pasti sakit ya? tunggu bentar ya”
Ucap Aya sambil mengelus kepala kucing itu. Lalu ia mengambil ponsel dan menelfon seseorang. 20menit Aya menunggu di luar dan orang yang ia telfon datang.
“Kak minta tolong obatin dulu ya besok gue ambil”
Ucap Aya memberikan anak kucing itu pada temannya yang merupakan seorang dokter hewan
“Astaga, kok bisa gini?”
Tanya dokter itu
“Jadi tadi gue mau cari angin di luar terus gue liat di pojok sana ada beberapa cowok lagi nginjek nginjek kucing nya trus mereka juga ngebakar kucing nya jadi gue samperin mereka trus kabur gitu aja. Gue mau selametin kucing nya tapi lari ke kolong mobil, mana tadi yang nolongin orang sinting lagi”
Jelas Aya yang menceritakan bagaimana kronologi kejadian kucing itu
“Orang sinting?”
Tanya dokter itu heran
“Iyaa tadi ada orang nyebelin yang nolongin gue, besok aja dehh gue ceritain, itu kasian kucing nya”
Kata Aya sambil menunjuk kucing yang sudah ada di dalam kandang
“Ohh iya, kalo gitu gue bawa kucingnya ya”
“Iya kak. makasih yaa, maaf banget gue ganggu Lo jam segini”
“Hahaha gapapa kok, ini kan udah tugas gue yya”
Ucap dokter itu tersenyum ramah
“Hehhehe Lo emang the best deh”
Aya memberikan finger heart nya
“Hahahaha Lo tuh ya di tempat kyk gini masih aja sempet nolongin kucing”
Ucap dokter itu yang masih suka heran dengan sikap Ayanna yang unik
“Yaelah kakk, Lo kayak gak tau gue aja”
Ucap Ayanna sambil memukul pelan lengan dokter itu dengan bercanda
“Hahaha iya gue tau. Yaudah gue duluan ya”
Ucap dokter itu tersenyum lalu berpamitan
“Hati-hati ya, bye”
Aya melambaikan tangannya dan di balas oleh dokter itu. Setelah dokter itu pergi Aya kembali masuk kedalam club.
Ayanna berjalan menuju ke arah pemuda yang sedang tertawa bersama teman temannya.
BRUKKK
satu tendangan lolos tepat mengenai wajah pria itu hingga membuat pria itu jatuh tersungkur di lantai
“Bangsat, apa-apaan Lo?”
Protes pria itu sambil memegangi wajahnya akibat tendangan Ayanna
Ayanna membuang nafasnya kasar dan menyibakkan rambutnya. Ia menatap pria itu dengan mata menyalang, Aya melanghakan kakinya.
“Aaarrrggghhhh”
Teriak pria itu kesakitan saat Ayanna menginjak jari tangan pria itu
“Gimana? Sakit Hah?”
Ucap Aya yang penuh dengan amarah
Seseorang yang berada di sampingnya ingin melayangkan pukulan kepada Ayanna namun dengan cepat seseorang menahannya.
“Sampe berani Lo nyentuh dia, Lo bakal abis sama gue”
Ucap pria itu yang sedang menahan tangan pemuda tadi yang ingin memukul Ayanna
“Lo siapa hah? Gak usah ikut campur anjing. Mau sok jadi pahlawan Lo?”
Ucap pemuda itu sambil tertawa karena sudah dalam kondisi mabuk
“Gue siapa bukan urusan lo”
“Gak usah banyak bacot lo anjing”
BUGGG
Pemuda itu melayangkan pukulan hingga mengenai wajah pria itu
“Vinn”
Ayanna terkejut melihat Malvin yang baru saja di pukul oleh pemuda itu
Malvin mengabaikan Aya dan langsung membalas pukulan pemuda itu
Pria yang berada di bawah Ayanna berhasil melepaskan kaki Ayanna yang sedang menginjak jari tangannya saat Ayanna sedang lengah. Ia bangkit dan menyerang Ayanna, namun Aya tak kalah cepat dari pria itu, ia membalas serangan dari pria itu
Perkelahian mereka cukup menarik perhatian orang di sekitar hingga beberapa orang menonton mereka berkelahi
Pemuda yang di hajar Malvin sudah babak belur, begitu juga dengan pria tadi yang kini tersungkur di lantai, Aya Masih menendangi pria itu
“Yyaa udah”
Malvin berusaha menarik Aya namun tangan Malvin langsung di tepis oleh Aya
“Ini belum seberapa dari apa yang udah Lo lakuin sama anak kucing itu. Harusnya gue potong jari Lo anjinggg”
Ucap Aya yang kini ingin kembali menginjak tangan pria itu
Malvin tidak punya pilihan lain, ia menggendong Ayanna di pundaknya dan membawanya pergi meninggalkan para pemuda itu
“Vinn lepasin gue bangsat gue belum selesai”
Ayanna memberontak saat Malvin menggendongnya
“Gak. Gak bakal gue turunin kalo Lo blm tenang”
“Lepasinn ihhh, kalo gak gue bakal teriak”
Ucap Aya yang masih berusaha turun dari gendongan Malvin
Malvin pun menurunkan Ayanna dari pundaknya
“Apa?”
Tanya Malvin dengan wajah yang mengintimidasi
“Lo ngapain sih kesini? Kan udah gue bilang jangan ngikutin gue”
Ucap Aya kesal pada Malvin
“Biar apa? Biar bisa berantem-berantem? Yyaa gue gak suka ya liat lo berantem kayak tadi”
“Biarin aja”
Ayanna melangkahkan kakinya meninggalkan Malvin, namun Malvin dengan cepat menyusul Ayanna dan menarik tangannga. Membawanya menuju mobilnya
“Vinn Lo apaan sihh? Lepasin gak”
Malvin tidak menanggapi Ayanna yang terus berusaha melepaskan genggamannya yang sangat kuat
“Masuk”
Perintah Malvin yang menyuruh Ayanna masuk ke dalam mobilnya
“Gak”
Ucap Aya menepis Tangan Malvin, ia ingin pergi dari sana namun tangannya di tahan oleh Malvin
“GUE BILANG MASUK YA MASUK”
“LO MAU NGAPAIN KE SANA HAH? MAU NGAPAIN? KALO GUE TANYA JAWAB”
Ucap Malvin membentak Ayanna
Ayanna menundukkan kepalanya dan mengepalkan kedua tangannya deru nafasnya memburu
“Liat gue”
Aya masih menundukan kepalanya
“Yyaa liat gue”
Kini Malvin menuntun Aya untuk menatapnya.
“Ini yang gue takutin kalo gue biarin Lo pergi ke tempat kayak gini. Yyaaaa gue ngajarin Lo bela diri bukan buat kayak gini ya, gue gak suka liat Lo berantem gak jelas kayak tadi, ngerti?”
“Lo pikir gue berantem kayak tadi Tampa alasan gitu?”
Tanya Aya yang tak terima dengan perkataan Malvin
“Ok, jelasin ke gue sekarang”
Malvin menyilangkan tangannya, menatap Aya datar menunggu penjelasan dari gadis yang berada di hadapannya itu
Nyali Aya mulai menciut melihat wajah Malvin yang sudah marah dengan Aya
“Gue kayak tadi bukan Tampa alasan vinn”
Malvin masih menatap Aya datar menunggu jawaban. Aya menarik nafas dalam-dalam dan mulai menjelaskan kejadian yang terjadi, setelah panjang lebar Aya menjelaskan, Malvin mulai paham dan mulai meredakan amarahnya pada Aya
“Jadi gitu ceritanya, gue kesel banget sama orang tolol kayak mereka Vin”
Malvin menghela nafasnya
“Yaudah, lagipula kucingnya udah di selametin kan? Sekarang Lo pulang ok?”
“Tapi yang lain masih di dalem, tas gue juga masih di sana”
Tiba-tiba Aya mendapatkan telfon dari laskar
”(Hallo yyaa Lo dimana?)”
“Hallo karrr gue di parkiran luar”
”(Lo ngapain di sana?)”
Baru saja Aya ingin berbicara namun dengan cepat Malvin mengambil ponsel Aya
“Aya sama gue, Lo gak perlu nyariin dia, gue yang anter dia pulang sekarang”
Ucap Malvin yang langsung mematikan telefon dari laskar
“Kok Lo matiin sih?”
Tanya Aya heran
“Lo masuk cepet, pulang sekarang juga”
Ucap Malvin sambil menuntun Aya masuk ke dalam mobilnya. Aya hanya menurut dan masuk ke dalam mobil
<< laskar POV >>
”(Aya sama gue, Lo gak perlu nyariin dia, gue yang anter dia pulang sekarang)”
“Bangsatt” Tut tut tut..
Belum selesai ia berbicara, telefon nya lebih dulu dimatikan oleh Malvin
“Anjing” gerutu laskar
“Gimana karr?” Tanya Luna
“Gue duluan”
Ucap laskar yang sangat terburu-buru ingin pergi dari sana
“Lo mau kemana woyy?”
Teriak Leo
“Gue cabut dulu, tas Aya Lo bawa dulu”
Ucap Laskar langsung pergi meninggalkan mereka bertiga
“Si laskar kenapa dah buru-buru banget?”
Tanya Luna heran
“Tau dehh”
Jawab Tania sambil menaikan bahunya